Jejak yang Belum Terungkap



Salah Satu Bagian Situs Gadungan
            Menurut William Haviland (dalam Warsito 2012 : 25) mengatakan bahwa “tempat-tempat dimana ditemukan peninggalan-peninggalan arkeologi di kediaman makhluk manusia pada zaman dahulu dikenal dengan nama situs. Situs biasanya ditentukan berdasarkan survey suatu daerah”. Sekitar 100 meter dari Candi Wringin Branjang ke arah utara terdapat Situs Gadungan. Jangan tertipu, maksud dari “Gadungan” di sini bukan berarti palsu tapi merupakan nama desa. Sesuai namanya, Situs Gadungan terletak di Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Gandusari, Blitar.
            Berhubungan dengan letaknya, yakni di kaki Gunung Gedhang, situs ini pertama kali ditemukan di bawah pohon pisang (gedhang, dalam bahasa Jawa). Kok bisa? Menurut Pujo Utomo, juru kunci situs ini, penggalian pertama dilakukan oleh Mbah Arjo berdasarkan tuntunan mimpi yang dia peroleh.
            “Bapakku (Mbah Arjo) sing nemu, mergo ngimpi dikon njabut wit gedhang”
            Mbah Arjo merupakan ayah dari Pujo Utomo, juru kunci sejak situs ini ditemukan sampai tahun 2010. Setelah itu Mbah Arjo menyerahkan tanggung jawab sebagai juru kunci kepada Pujo Utomo karena kini dia telah renta. Pak Utomo, begitu biasanya dia dipanggil, sedang menyapu area situs saat kami datang pada 27 Juni 2015 lalu. Kini situs itu terlihat lebih terawat, keadaan sekitarnya pun juga tampak bersih. Beberapa bunga juga ditanam untuk mempercantik suasana. Sebenarnya tanpa bunga pun tempat ini terlihat tetap indah karena dikelilingi pohon pinus yang berdiri tegak menjulang tinggi. Warga setempat pun menamai tempat ini sebagai “Pinusan”.
            Situs pertama yang ditemukan oleh Mbah Arjo pada 1994 adalah Bokor Pisang. Menurut Pak Utomo, Bokor Pisang itu ditemukan tepat di bawah pohon pisang yang dicabut Mbah Arjo. Situs Gadungan terdiri dari dua tempat yang dipisahkan oleh tanah lapang yang tak terlalu luas. Di bagian selatan merupakan bangunan semacam gapura yang sudah tidak utuh. Bangunan ini dipercaya sebagai pintu masuk menuju bangunan inti yang belum ditemukan. Dilihat dari bentuknya yang seperti undak-undakan dapat dipastikan pada peradaban yang lalu tempat ini digunakan sebagai pintu masuk. Kemungkinan masih banyak situs yang belum tergali karena bangunan yang ada masih sulit diidentifikasi mengingat belum utuhnya kompleks situs ini.
 
Di bagian utara, terdapat semacam ruang atau tempat pemujaan atau ritual keagamaan, dan disampingnya terdapat potongan-potangan situs. Begini tutur Pak Utomo,
            “Iki bagian-bagian thok, kaya lingga iki, yoni ne ora enek”

Pria kelahiran 1994 itu juga mengatakan bahwa pucuk/potongan atap candi yang ditemukan di Situs Gadungan ini memiliki kesamaan dengan Candi Wringin Branjang. Menurutnya, kedua bangunan sejarah ini berhubungan. Candi Wringin Branjang merupakan tempat semacam resting area sebelum masuk gapura Situs Gadungan.
            Situs ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Mengenai sejarah yang akurat belum bisa dipastikan, karena data yang ada masih terus dikumpulkan. Jejak-jejak yang ada masih berusaha diungkap dan dituliskan oleh para arkeolog. Situs ini memang pernah didatangi peneliti dan mahasiswa KKN yang ingin observasi. Patung-patung yang ditemukan di situs ini sebagian besar diletakkan di Museum Penataran dan Trowulan. Patung yang dimaksud antara lain adalah Patung Reco Penthung.
            Wisatawan yang datang biasanya bertujuan untuk melihat jejak sejarah dan melakukan ritual. Ada juga yang melakukan perkemahan di sana, tempatnya di tanah lapang sudah dibahas sebelumnya. Mempelajari dan menggali sejarah memang tiada habisnya, sebagai generasi muda yang berpendidikan sudah sepantasnya kita ikut andil dalam upaya pelestarian situs sejarah nusantara. Love your country, love your history.  

2 komentar:

  1. Candi candi itu dulunya kata ayah saya tidak sesedikit itu
    Tapi karena zaman dulu belum pernah ada undang undang yg diberlakukan diarea candi ,banyak orang yang memanfaatkannya dengan mencurinya untuk dijual
    :)

    BalasHapus
  2. Kembangkan potensi ngeblog mu adik-adik :)

    BalasHapus