Suku Buthak : Dingin yang Menyejukkan



            Air terjun merupakan salah satu destinasi wisata yang dapat digunakan sebagai sarana refreshing dari segala hiruk pikuk dan padatnya aktivitas dalam keseharian. Kesegaran airnya mampu mencairkan bongkahan masalah yang mungkin sedang mengganggu mood kita. Berwisata ke air terjun juga dapat meningkatkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, betapa besar kuasa-Nya dan betapa Maha Besar Tuhan kita yang menciptakan keindahan bak lukisan yang mengagumkan.
            Tujuan kami kali ini adalah Air Terjun Suku Buthak, yaitu air terjun di kawasan agrowisata Sirah Kencong. Tepatnya di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Nama Suku Buthak diberikan karena sumber air terjun ini berasal dari Gunung Buthak. Air terjun setinggi 50 meter ini terlihat begitu indah dipandang mata. Beberapa pohon paku tiang di sekitar air terjun juga menambah daya tarik tempat ini.

Perjalanan menuju lokasi cukup mengasikkan, berangkat dari Desa Ngaringan, Gandusari, jarak tempuhnya kurang lebih 8 km. Memasuki kawasan wisata Sirah Kencong, dinginnya udara sampai menusuk tulang, tapi sejauh mata memandang terlihat warna hijau yang asri dan menyejukkan. Sebenarnya Kabupaten Blitar-pun bisa menyamai bahkan melebihi Kota Batu yang terkenal akan agrowisata-nya. Blitar punya banyak sekali potensi yang jika digali dan dikelola dengan baik akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
            Air terjun Suku Buthak resmi dibuka untuk umum pada tahun 2015. Sebenarnya sejak 2013 sudah banyak yang tahu mengenai keberadaan air terjun ini. Akan tetapi pada saat itu belum ada ijin dari perhutani untuk mengelola tempat ini sebagai objek wisata. Berdasarkan survey yang kami lakukan pada 30 responden, 100% menyatakan bahwa sarana prasarana tempat wisata di kabupaten Blitar belum terpenuhi. Hal tersebut juga terjadi di kawasan wisata air terjun ini, sarana prasarana seperti toilet umum belum tersedia di lokasi.
            Menurut Bapak Tukimin Matohir (65), juru kunci air terjun, telah dilakukan penanaman beberapa tanaman bunga untuk memperindah taman sekitar air terjun. Sepanjang perjalanan menuju air terjun dari tempat parkir, Anda perlu berjalan kaki sejauh kurang lebih 700 meter. Terlihat di pinggiran jalan setapak menuju air terjun ada bibit-bibit tanaman dan bunga yang sengaja ditanam oleh pihak perhutani, alasannya tentu untuk penghijauan dan menambah keindahan kawasan air terjun.
            Karang taruna adalah pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan air terjun ini. Sekitar 50 orang per harinya berkunjung ke lokasi. Tidak ada karcis atau tiket masuk menuju tempat wisata, di dekat air terjun ada sebuah lincak tempat duduk juru kunci yang di sampingnya ada kotak amal yang bisa diisi seikhlasnya oleh para pengunjung.
Juru kunci yang bekerja atas inisiatifnya sendiri ini memaparkan bahwa belum ada dana yang berasal dari pemerintah.
            Jika Anda ingin menikmati sejuknya suasana pegunungan yang lengkap dengan air terjun yang menyegarkan, berkunjunglah ke Suku Buthak. Ajaklah teman-teman Anda untuk sekedar selfie ataupun melepas kepenatan pikiran.
 

Dengarkan kicauan burung bersahutan yang membentuk harmonisasi indah saat berpadu dengan gemericiknya air terjun. Sebaiknya Anda berangkat pagi hari agar bisa sampai pada saat siang, hal ini dimaksudkan agar Anda tidak kedinginan jika ingin cuci muka ataupun mandi di sana. Saran lain yang bisa kami berikan adalah bawalah makanan dan minuman untuk cemilan, pastinya pengen liburannya santai dan menyenangkan, bukan?




0 komentar: